NusaUpdate.com, KAYUAGUNG – Puluhan pemilik media dan wartawan yang bertugas di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) setempat. Pasalnya, tagihan advertorial dari berbagai jenis media, mulai dari online, cetak, hingga elektronik, tak kunjung masuk ke rekening mereka.
Ketidakberesan ini diduga terkait dengan implementasi aplikasi e-katalog versi 6 atau yang dikenal dengan Inaproc. Sejumlah pemilik dan awak media mengaku kesulitan sejak awal penggunaan aplikasi tersebut.
“Awal masuk aplikasinya saja sudah rumit, ada yang berhasil dan banyak juga yang tidak bisa menggunakan Inaproc ini,” ungkap salah seorang pemilik media lokal yang enggan disebutkan namanya kepada pukanews.com, Jumat (28/3/2025).
Kekecewaan semakin memuncak ketika dalam aplikasi Inaproc tertera status pembayaran berhasil. Namun, saat dicek ke bank, dana yang seharusnya menjadi hak mereka belum juga masuk ke rekening.
“Ini yang sangat mengecewakan. Di aplikasi tertulis pembayaran berhasil, tapi pas dicek di bank, uangnya belum ada,” lanjutnya.
Situasi ini semakin diperparah karena uang tersebut sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tinggal menghitung hari. Sementara itu, kantor-kantor pemerintahan sudah mulai memasuki masa libur Lebaran.
“Uang ini sangat kami butuhkan untuk Lebaran. Tapi sampai kantor libur, uangnya belum juga masuk rekening,” timpal seorang wartawan yang juga merasakan dampak serupa.
Plt Kepala Dinas Kominfo OKI, Adi Yanto, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, memberikan jawaban singkat terkait permasalahan ini. “Saya juga bingung, yang transaksinya pagi tadi juga uangnya belum masuk rekening,” tulisnya.
Menyikapi kondisi ini, para pemilik dan awak media berharap agar ke depannya, jika aplikasi Inaproc belum benar-benar siap digunakan, sebaiknya tidak dipaksakan. Hal ini bertujuan agar kejadian serupa tidak terulang dan tidak merugikan pihak media.
“Kami berharap ke depan kalau memang aplikasinya belum bisa digunakan, jangan dulu dipakai. Ini sangat merugikan kami,” pungkasnya.
[ TR ]